Sabtu, 15 Oktober 2011

Saraf

Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem regulasi atau kontrol yang bertugas menerima dan menghantarkan rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut. Komponen utama dari sistem saraf adalah neuron atau sel saraf yang diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron memainkan peranan penting dalam koordinasi. Dalam sistem saraf diperlukan tiga komponen agar fungsi saraf dapat berlangsung, yaitu reseptor, konduktor, dan efektor. 
1. Reseptor
Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Bagian yang berfungsi sebagai penerima rangsangan tersebut adalah indra.
2. Konduktor
Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan. Bagian tersebut adalah sel-sel saraf (neuron) yang membentuk sistem saraf. Sel-sel saraf ini ada yang berfungsi membawa rangsangan ke pusat saraf ada juga yang membawa pesan dari pusat saraf.
3. Efektor
Efektor adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar (baik kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin).
Keterkaitan ketiga komponen tersebut dapat kita buat skema sederhana seperti berikut.

Sebagai sistem koordinasi, sistem saraf mempunyai fungsi sebagai berikut yaitu :
1.      Pengendalian kerja alat-alat tubuh agar bekerja serasi.
2.      Alat komunikasi antara tubuh dengan lingkungan di luar tubuh yang dilakukan oleh ujung saraf pada indra dan lingkungan dalam tubuh.
3.      Pusat kesadaran, kemauan dan pikiran. Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka sistem saraf tersusun oleh berbagai organ jaringan dan juga komponen terkecil yaitu sel.

Bagian Sel saraf
Sistem saraf terbagi atas unit-unit pelaksana, yaitu sel saraf atau neuron dan neuroglia.
A. Neuron  
Neuron merupakan sel saraf yang terdiri atas badan sel saraf, benang akson (neurit), dan sebuah atau lebih dendrit. Berikut adalah struktur sel saraf (neuron).
 
1. Badan sel
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan. 
2. Dendrit
Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma. Pada umumnya sebuah neuron mempunyai banyak dendrit dan ukuran dendrit pendek. Dendrit berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
3. Akson (neurit)
Neurit atau akson adalah serabut-serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma yang panjang. Sebuah neuron memiliki satu akson. Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut myelin yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann yang merupakan pembungkus sebagian besar akson pada sistem saraf perifer (sistem saraf tepi) Selubung ini berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf. Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan secara langsung tetapi membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis. Berikut adalah gambar dari sinapsis
Pada bagian sinapsis inilah suatu zat kimia yang disebut neurotransmiter (misalnya asetikolin) menyeberang untuk membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya.
Berdasarkan struktur dan fungsinya terdapat tiga macam sel saraf yaitu sel saraf sensorik, motoris dan konektor (interneuron)
a. Neuron Sensorik
Neuron sensorik (neuron aferen) berfungsi untuk menghantarkan impuls dari indera ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
b. Neuron Motoris
Neuron motoris (neuron eferen) berfungsi untuk menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke kalenjar atau otot.
c. Neuron Konektor (Interneuron)
Neuron konektor berfungsi untuk meneruskan impuls (rangsangan) dari neuron sensorik ke neuron motoris. Interneuron merupakan sel saraf yang memiliki banyak dendrit dan akson (multipolar)
B. Neuroglia
Neuroglia merupakan kelompok yang berfungsi memberikan nutrisi dan bahan untuk kehidupan neuron. Neuroglia terdiri atas mielin dan neurilema. Mielin merupakan selubung akson yang terbentuk dari sel Schwann. Neurilema merupakan selaput yang berfungsi untuk regenerasi serabut saraf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar