Jumat, 21 Oktober 2011

susunan saraf

Susunan Saraf Manusia
Jutaan sel-sel saraf bergabung membentuk suatu sistem yang dinamakan sistem saraf. Sistem saraf manusia terdiri dari susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi. Susunan saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang sedangkan susunan saraf tepi tersusun atas serabut-serabut saraf yang menuju ke susunan saraf pusat dan dari susunan saraf pusat ke seluruh tubuh. Perhatikan skema sistem saraf manusia berikut. 


A.     Saraf Sadar
Sistem saraf sadar  (kraniospinal) mengatur gerakan secara sadar. Sistem saraf sadar meliputi sistem saraf kepala (kranial) dan sistem saraf tulang punggung (spinal). Yang merupakan sistem saraf sadar yaitu saraf pusat dan saraf tepi.


1.      Saraf Pusat
Sistem saraf pusat tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang.

a.      Otak
Otak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga tengkorak dan dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut duramater, paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan. Peradangan yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa karena infeksi virus. Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang pada jalur- jalur spinal. Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lanjutan.
·         Otak Besar (cereblum)
Otak besar pada manusia dewasa memiliki volume sekitar ± 1500 cm3. Permukaan otak berlipat-lipat sehingga dapat memuat jutaan neuron. Bagian luar otak berisi neuron sehingga berwarna kelabu (substansia grissea). Sedangkan, otak bagian dalam berisi neurit dan dendrit sehingga berwarna putih (substansia alba).
Otak besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan. Selain itu, otak besar juga merupakan sumber semua kegiatan yang manusia sadari. Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1)      bagian depan : pusat gerakan otot
2)      bagian tengah : pusat perkembangan ingatan dan kecerdasan
3)      bagian samping : pusat pendengaran
4)      bagian belakang : pusat penglihatan

·         Otak Tengah (Mesencephalon)
Otak tengah merupakan bagian otak yang terletak di antara pons vasoli dan diensefalon. Otak tengah berhubungan dengan sistem penglihatan dan pendengaran. Di bagian depan dari otak tengah terdapat :
1)      Talamus
Talamus, yaitu bagian yang menjalankan pemisahan pertama impuls yang tiba dan mengarahkan impuls ke bagian cerebrum yang berbeda, serta mengarahkan sebagian dari impuls ke sumsum tulang belakang.
2)      Hipotalamus
Hipotalamus, yaitu bagian yang mengatur suhu tubuh, selera makan, dan keseimbangan cairan tubuh.


·         Otak Kecil  (cerrebelum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar, di dalam rongga tengkorak bagian belakang. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan otot yang disadari. Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu penghubung yang disebut jembatan varol, seperti otak besar. Bagian luar otak kecil (korteks) berwarna kelabu dan bagian dalam (medula) berwarna putih.

·         Sumsum Lanjutan (medula oblongata)
Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di bawah otak besar, dan merupakan perpanjangan dari sumsum tulang belakang. Bagian dalamnya berisi neuron sehingga berwarna kelabu. Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih karena berisi neurit dan dendrit. Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai berikut :
a.    Pusat pengendali pernafasan
b.   Menyempitkan pembuluh darah
c.    Mengatur denyut jantung
d.   Mengatur suhu tubuh

b. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas-ruas tulang belakang. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari ruas-ruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak ( meninges) juga menyelaputi sumsum tulang belakang.
Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu:
a) Pusat perantara antara susunan saraf tepi dan otak.
b) Menghantarkan impuls menuju atau dari otak.
c) Mengatur gerak refleks tubuh.
Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang begian luar tampak berwarna putih (substansi alba) dan bagian dalam yang berbentuk seperti kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi grissea). Pada bagian yang berwarna putih banyak mengandung akson (neurit) yang diselimuti mielin. Bagian ini untuk menghantarkan impuls menuju otak dan dari otak menuju efektor. Bagian yang berwarna kelabu mengandung serabut saraf yang tidak ada mielinnya. Bagian ini dibedakan dua yaitu akar dorsal atau akar posterior dan akar ventral atau akar anterior. Akar dorsal mengandung neuron sensorik dan akar ventral mengandung neuron motorik. Rangsang disampaikan ke otot lewat serabut saraf sensorik. Sedangkan, tanggapan dari pusat ke efektor disampaikan lewat serabut saraf motorik. Serabut saraf tersebut terdapat di sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang memiliki fungsi sebagai berikut :
a)      Menghantarkan impuls dari dan ke otak
b)      Memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks

1.      Saraf Tepi
                       Susunan saraf tepi tersusun atas serabutserabut saraf dari dan ke pusat susunan saraf. Susunan saraf tepi berupa 12 pasang serabut saraf dari otak dan 31 pasang serabut saraf dari sumsum tulang belakang.
·         Saraf otak (Saraf Kranial)
Saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang, berhubungan erat dengan otot mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. Kedua belas pasang urat saraf otak tersebut secara ringkas tercantum dalam Tabel 3.1 berikut. 
Dari kedua belas saraf otak tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu :
1.      Saraf sensorik   : saraf nomor I, II, VIII
2.      Saraf motorik    : saraf nomor III, IV, VI, XI, XII
3.       Saraf gabungan motrik dan sensorik : saraf nomor V, VII, IX, dan X
                       Ada saraf yang memiliki jangkauan fungsi sangat luas yaitu saraf nomor X (saraf vagus). Sehingga disebut saraf pengembara. Sifat kerja saraf vagus seperti saraf parasimpatik
·         Saraf sumsum tulang belakang (spinal)
                    Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1)         Ruas-ruas tulang leher              : 8 pasang
2)         Ruas-ruas tulang punggung      : 12 pasang
3)         Ruas-ruas tulang pinggang       : 5 pasang
4)         Ruas-ruas tulang kelangkang    : 5 pasang
5)         Ruas-ruas tulang ekor               : 1 pasang
Semua saraf sumsum tulang belakang bersifat campuran artinya saraf ini untuk meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh. Semua neuron sensorik masuk ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal dan neuron motorik keluar dari sumsum tulang belakang melalui akar ventral.

B.     Saraf Tak Sadar (Saraf Autonom)
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi.

·         Sistem saraf simpatik
Sistem saraf simpatik terdiri atas serangkaian urat kembar berupa ganglion-ganglion yang tersebar di beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah pelvis. Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh darah, dan semua alat-alat dalam, seperti lambung, pankreas, dan usus. Selain itu, merangsang serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat dan mempertahankan tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar.
Sistem saraf simpatik terdiri atas 25 pasang ganglion yang berasal dari :
1)      Ruas tulang belakang      : 3 pasang
2)      Ruas tulang punggung     : 11 pasang
3)      Ruas tulang pinggang      : 4 pasang
4)      Ruas tulang kelangkang  : 4pasang
5)      Ruas tulang ekor              : 3 pasang
Dari ganglion-ganglion tersebut keluar serabut saraf yang mengendalikan kerja organ seperti jantung, pembuluh darah, kelenjar keringat dan semua alat dalam. Serabut saraf dari sistem saraf parasimpatik juga menuju organ-organ yang dikendalikan oleh saraf simpatik. Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda. Apabila suatu organ menjadi aktif karena rangsangan saraf simpatik, maka di lain pihak akan dilambatkan atau dihentikan oleh saraf parasimpatik.
·         Sistem saraf parasimpatik
Susunan saraf parasimpatik berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatik.

Jalan Impuls
Gerak adalah suatu tanggapan tehadap rangsangan baik itu dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh.Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak  terjadi begitu saja. Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh.Terdapat banyak komponen – komponen tubuh yang terlibat dalam gerak ini. Baik itu disadari maupun tidak disadari. Adapun gerak yang kita lakukan terbagi menjadi 2 yaitu :

1.      Gerak disadari

Menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan merupakan contoh gerak yang kita sadari. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Secara ringkas lintasan atau jalan gerak sadar tersebut dapat kita buat skema sebagai berikut :

2.      Gerak tidak disadari

Kadang-kadang bagian tubuh kita juga melakukan suatu gerakan yang terjadinya secara tiba-tiba tanpa disadari. Misalnya saat lutut kita
diketuk
atau dipukul pada bagian tendon. Akibatnya secara tidak sadar, kaki kita akan menyentak.
Gerakan yang dilakukan oleh kaki tersebut terjadi secara tiba-tiba dan tidak diperintah oleh otak. Gerak semacam ini disebut gerak refleks. Secara ringkas lintasan gerak refleks dapat kita buat skema sebagai berikut.


Namun  jalannya impuls gerak refleks ada dua macam yaitu lintasan refleks spinalis dan lintasan refleks cranialis. Lintasan refleks spinalis yaitu lintasan gerak refleks yang melalui sumsum tulang belakang.
Contohnya gerakan mengangkat kaki secara tiba-tiba saat lutut kita dipukul. Sedangkan lintasan cranialis yaitu bila lintasan gerak refleks melalui otak, tetapi otak memberikan tanggapan secara langsung tanpa kesadaran manusia. Contoh gerak refleks yang melalui lintasan cranialis adalah gerak mengecilnya pupil mata apabila mata menerima cahaya yang terang.

KELAINAN PADA SISTEM SARAF
Ø  Parkinson
                        Gejala-gejala parkinson atara lain kontraksi otot tak terkendali pada leher, bahu, dan bibir. Penderita mengalami tremor (gerak tak terkendali) pada kepala, tangan, dan kaki. Penyebab penyakit ini adalah ketidakseimbangan kimia dalam sistem saraf. Parkinson diperkirakan bersifat genetik dan dapat pula disebabkan oleh pukulan keras pada kepala.
Ø  Multipel Sklerosis
                  Multiple Sklerosis adalah keadaan terjadinya degenerasi mielin pada sistem saraf pusat. Adanya penghantaran impuls saraf menjadi terhambat dan terjadi gejala seperti hilangnya koordinasi tubuh, gangguan penglihatan, dan gangguan bicara. Penyakit ini dapat berkembang perlahan tetapi dapat pula menyerang secara tiba-tiba. Penyebabnya diperkirakan berupa kerentanan yang bersifat genetik, infeksi virus, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Ø  Polio
                  Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus polio pada  sumsum tulang belakang. Virus ini menye rang anak-anak, menimbulkan demam, dan sakit kepala yang berakhir pada hilangnya refleks, kelumpuhan, dan mengecilnya otot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar